Friday, October 20, 2000

a+ september 2000 >> +ZEN Living

ZEN living
soothing refreshing relaxing



Teks: Ari Widyati Purwantiasning
Foto: Bambang Santoso
Majalah a+ dalam kolom 180° - September 2000, volume 1 edisi 04


Ternyata booming-nya alternatif terapi bukan hanya di pelosok desa yang menjadikan alternatif terapi sebagai alternatif pengobatan tradisional. Apalagi bila terpi itu mengindikasikan sesuatu yang tidak berdampak buruk, malah justru membantu kesembuhan, dan…… murah! Salah satu alternatif terapi yang sedang menjadi trend saat ini adalah pijat refleksi. Jika hal ini mengacu pada dasar ilmunya, pijat ini bias menyembuhkan hampir semua penyakit. Ari Widyati Purwantiasning mencoba mengungkapkan salah satu tempat dimana trend ini dipraktekkan.

Mungkin anda semua pernah mendengar apa dan bagaimana pijat refleksi sebagai pengobatan alternatif. Di saat harga obat-obatan kian mahal dan terbatas, ada baiknya juga bila Anda menjalani alternatif terapi agar kondisi kesehatan tetap terjaga. Penyakit apa pun yang diderita seseorang jelas akan mempengaruhi metabolisme tubuhnya.

Salah satu masalah yang sering dialami oleh orang sakit adalah peredaran darah yang tidak sempurna. Untuk membuat peredaran darah kembali normal, ujung pembuluh-pembuluh darah yang terdapat di telapak kaki dirangsang dengan pijatan. Titik-titik yang menjadi ujung pembuluh darah dipijat dengan jari tangan yang dapat mendeteksi penyakit-penyakit yang ada pada tubuh seseorang. Pada saat pemijat menemukan sesuatu gumpalan pada telapak kaki, ini sebenarnya adalah titik-titik sensitive yang mengacu pada beberapa indikasi penyakit dalam tubuh kita.

Saya tidak akan menceritakan dan mengungkapkan secara mendetail apa itu pijat refleksi, tetapi saya akan mencoba untuk menjelaskan alternative ini untuk Anda dengan mencoba alternative terapi itu. Saya mencobanya di ZEN Living, salah satu tempat pijat refleksi centre yang berlokasi di Puri Imperium, Rasuna Said Kuningan.

Desain grafis yang cukup simple namun unik seperti dalam lembaran halaman majalah, dan warna dominant hijau, ternyata menjadikan sudut ruang di lantai dasar Puri Imperium tersebut suatu eye catcher bagi para pengunjungnya. Dua sisi dinding yang membentuk ruangan tersebut terkesan sebagai suatu kotak kubus yang berisikan suatu kejutan di dalamnya dan siap untuk dibuka. Dan dari namanya ZEN Living, akan timbul keingintahuan orang akan kegiatan yang ada di balik kaca hijau tersebut.

Seorang penerima tamu menanyakan kepada saya dengan ramah, ingin memilih terapi nomer berapa ketika saya menunggu di ruang tunggu. Tidak terlalu besar memang ruang tunggu yang disediakan, hanya terdiri dari dua bench di sisi kanan dan kiri dari counter penerima tamu. Karena memang tidak diharapkan akan banyak orang yang menunggu di ruang tunggu tersebut sambil menunggu giliran untuk terapi. Para tamu lebih disarankan untuk membuat appointment terlebih dahulu. Kalaupun ada pengunjung yang dating impromptu dan terpaksa menunggu, mereka akan dihibur oleh sebuah poster besar berupa foto pelepah daun pisang yang tentu saja berwarna hijau mendominasi ruang tunggu tersebut.
Waktu yang relative singkat pada pertemuan saya dengan Ira-president director ZEN Living ternyata cukup membuat saya lebih mengerti tentang semua yang ada di ZEN Living. Ira menjelaskan berbagai konsep dan fasilitas yang ada di Zen Living. Sampai pada akhirnya saya berani juga mencicipi therapeutic drinks yang disajikan sebagai salah satu bentuk alternatif healthy life.

Pertama kali saya datang, satu hal yang ada di benak saya adalah, apa itu Zen? Karena semula saya pikir, itu adalah nama sang pemilik. Tetapi Ira menjelaskan pada saya bahwa dia memilih kata Zen karena Zen merupakan satu bentuk cara dan gaya hidup yang ada dalam ajaran agama Budha. Zen adalah satu aliran dimana kita kembali pada sesuatu yang murni, alami, semua serba simple dan tidak membebani pikiran kita pada satu titik tertentu (titik pijat refleksi mungkin?). Segala pikiran kita akan diarahkan ke dalam satu fokus sehingga pikiran kita akan terbebas dari segala sesuatu pikiran lain. Konsep inilah yang digunakan Ira untuk menuangkan ide-idenya dalam menata ruang dalam dari Zen Living. Seluruh ruangan yang ditata sedemikian rupa, membuat suasana hati yang nyaman dan damai bagi setiap orang yang mengunjunginya.

Bila ditelusuri dari munculnya arti Zen itu sendiri, dapat dikatakan bahwa walaupun Zen terbentuk dalam suatu inti tradisi humanity-Buddhism, Zen bukanlah suatu agama, kepercayaan maupun philosophy. Salah seorang Master Buddha Deshimaru mengatakan bahwa Zen adalah religion before religion yang maksudnya adalah bahwa Zen itu merupakan spirit yang timbul dalam jiwa setiap orang beragama – the essence of religion. Dari konsep inilah Ira mengambil suatu intisarinya dan meramunya bersama-sama dengan ide-idenya dalam penataan ruang di dalam Zen Living sehingga memberikan suatu living experience tersendiri. Pada dasarnya Ira menjelaskan bahwa Zen merupakan suatu yang berhubungan langsung dengan hati dan pikiran manusia. Zen adalah living experience dan kekuatan yang timbul dan tercipta dari hati dan pikiran seseorang. Dan tentu saja hal ini tidak hanya melalui proses tertentu seperti yang ada di Zen Living, tetapi memerlukan suatu elemen penunjang seperti environment yang juga mendukung proses living experience ini. Di sinilah Zen Living berperan memberikan suatu pengalaman pribadi dalam membebaskan semua pikiran seseorang sehingga merasa rileks dan nyaman.

Konsep Zen yang digunakan Ira lebih mengarah pada penggunaan warna dominan putih dan hijau. Salah satu yang sering diartikan oleh arsitek adalah bahwa seni arsitektur Zen lebih mengacu pada white space behind a black facade. Di mana akhirnya elemen dan unsur putih akan tetap dominan. Di dalam ruangan yang relatif tidak terlalu besar, interior ruangan ditata sedemikian rupa sehingga menampilkan simplicity yang memberikan suasana damai dan nyaman bagi pengunjungnya. Ira menjelaskan bahwa semua unsur yang digunakan dalam ruangan lebih mengarah pada konsep back to nature. Segala sesuatu mengarah ke elemen alam seperti penggunaan warna hijau yang memberikan perasaan sejuk dan nyaman, dan juga putih yang melambangkan sesuatu yang suci, bersih, lapang dan luas. Ada beberapa elemen cermin terdapat di dalam ruang, hal ini tentu saja untuk memberikan efek ruang yang luas, mengingat ruangan yang ada relatif kecil untuk diisi dua belas bilik. Di tengah ruangan terdapat baris aquarium yang memang ditata sedemikian rupa untuk memberikan suasana sejuk, damai dan nyaman. Gemericik air yang terdapat di balik kaca yang berlatar belakang dinding hijau juga menambah suasana alami sebagai penunjang terapi tersebut. Setting dari interior ruangan ini akan membantu Anda dalam mencapai sesuatu yang balanced dan calm dimana Anda akan menemukan sesuatu yang dilupakan dan hilang selama ini yaitu kedamaian. Penggunaan elemen penyekat ruangan yang tidak permanen, yaitu berupa lembaran-lembaran kain putih yang tergantung pada ceiling, juga dimaksudkan agar tidak menimbulkan kesan underpressure, terkekang karena bertentangan dengan konsep Zen yang diterapkan. Karena pada dasarnya seluruh ruangan didominasi oleh uninterrupted white. Dan, satu hal yang dapat diingat adalah bahwa white environment is simultaneously contemplative and surreal. Karena di ruangan yang serba putih seseorang dapat lebih berkonsentrasi dan menfokuskan segala pikiran sehingga merasa bebas dan damai.

Suasana ruang yang nyaman dan rileks inilah mungkin yang menyebabkan banyaknya pengunjung Zen Living berkunjung tidak hanya sekali waktu. Kenapa? Mungkin karena foot reflexology dan aromatherapy sudah menjadi suatu kebutuhan bukan hanya untuk orang yang sakit, tetapi juga sebagai rutinitas gaya hidup khususnya bagi generasi yuppies. Fleksibilitas waktu yang ternyata cukup singkat dalam terapi ini membuat para executives muda kebanyakan ingin melarikan diri sejenak dari rutinitas pekerjaan kantor pada saat-saat istirahat singkat mereka, seperti lunchtime misalnya. Going for a quickie at lunch jadi punya arti lain lagi. Dan ternyata dari penjelasan Ira, pijat ini tidak hanya memberikan rasa nyaman pada kaki, tetapi efek yang diberikan cukup menyeluruh. Dengan pemijatan pada telapak kaki ini, anda akan merasakan seluruh tubuh Anda nyaman dan rileks kembali. Reflexology treatment ini tidak hanya pada pemijatan telapak kaki, karena juga menggunakan aromatherapy sesuai dengan keinginan Anda. Aromatherapy ini disajikan untuk mencapai keseimbangan antara tubuh dan pikiran. Didasari atas diagnosa kesehatan anda, Zen Living akan memberikan satu pilihan dari special oils dan memberikan pemijatan intensif pada kaki dan daerah spesifik yang berhubungan pada masalah kesehatan anda.

Salah satu hal yang juga menjadi nilai tambah dari Zen Living adalah lokasinya yang strategis, yang mencapai suatu market tersendiri. Terletak di sekitar daerah perkantoran, perumahan Menteng dan di bawah gedung apartemen, menunjukkan bahwa Zen Living memberikan alternatif terapi ini tidak hanya pada golongan tertentu tetapi pada semua golongan umur dari mulai remaja, dewasa dan lanjut.

Bagaimana? Anda ingin mencobanya? Jangan lupa untuk membuat appointment terlebih dahulu, dan sesuaikan dengan jadwal Anda sehari-hari. Lupakan sejenak stress Anda di kantor dan nikmati rasa rileks dan nyaman dengan terapi dan suasana yang alami di Zen Living.


Jakarta, Agustus 2000