Monday, September 27, 2004

non published 02- 2004 >> Samutprakarn vs Bangkok

Samutprakarn vs Bangkok

Teks: Ari Widyati Purwantiasning
Foto: Dwi Widyati Agustiningsih

Mengunjungi kampung halaman mantan-mantan teman asrama atau ex flatmates, adalah salah satu obsesi saya dan adik perempuan saya, dan ini tentu saja juga menjadikan sebuah alasan tersendiri untuk menjelajahi berbagai negara di Asia, Eropa maupun benua lainnya. Dimulai dengan bertandang ke Negara yang berada dekat kita, yaitu Negara tetangga kita Thailand. Walaupun sebenarnya bila harus memilihpun saya akan lebih senang untuk mengunjungi ex flatmates lainnya yang berada di Turki, atau Argentina dan Brazil misalnya. Tapi apa daya extra budget yang ada hanya mampu untuk membiayai penerbangan menuju ke Negara tetangga kita Thailand.

Pernahkan anda membayangkan seperti apa Negara Thailand itu sebenarnya? Bukan hanya Negara yang memiliki ibukota Bangkok, yang serba gemerlap layaknya kota metropolitan seperti Jakarta. Tetapi Negara Asia yang juga memiliki aneka ragam budayanya. Kali ini saya akan membawa anda untuk menelusuri salah satu kota di Thailand yang mungkin tidak semua orang pernah tahu keberadaannya. Kami akan membawa anda menuju Samutprakarn atau Samut Prakarn. Samutprakarn atau Samut Prakarn, adalah salah satu propinsi yang ada di Thailand, yang kali ini menjadi tujuan kami berlibur. Di sinilah kami menghabiskan waktu berakhir pekan karena saat itu tepat dengan adanya long weekend alias hari jumat kejepit, yang akhirnya kami manfaatkan untuk berkunjung ke kampung halaman teman Thai kami. Mungkin bila dibandingkan dengan Bangkok pasti saja berbeda jauh, karena Bangkok merupakan ibukota Negara Thailand, sedangkan Samutprakarn dapat dikatakan sebagai kota kecil yang berpenduduk padat. Selain itu Samutprakarn juga hanya merupakan salah satu propinsi yang letaknya berada di ujung Sungai besar Chao Phraya. Sungai ini menerus melewati kota Bangkok dan dengan kota Metropolitan Bangkok. Walaupun bila dihitung dalam hitungan waktu, hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit untuk mencapai Bangkok dari Samutprakarn. Namun menjadi kebiasaan orang Thai mungkin, jadi jangan heran bila anda bertanya, berapa jauh jarak menuju ke Bangkok dari Samutprakarn, mereka akan kompak mengjawab jauh! Sementara itu di sebelah Selatannya berbatasan dengan lautan dan di sebelah timurnya dengan propinsi lain yaitu propinsi Chachoeng Sao.

Menghabiskan waktu dengan menginap di rumah teman tersebut, rasanya kami jadi lebih mengenal Thailand tidak hanya dari pesona Bangkoknya yang biasanya orang kenal. At least kami dapat menceritakan pada orang-orang bahwa Samutprakarn tidak lebih jelek dari Bangkok, sehingga rasanya daerah tersebut juga pantas untuk dijadikan tempat kunjungan wisata. Karena di Samutprakarn banyak sekali point of interest yang dapat dijadikan obyek pengamatan maupun obyek bidikan kamera anda.

Bila diketahui lebih jauh lagi mengenai bagaimana dan apa itu Samutprakarn, rasanya saya hanya dapat bercerita sejauh yang saya lihat, amati dan juga rasakan sampai dengan apa-apa yang telah diceritakan oleh sang tour guide pribadi kami yaitu si tuan rumah itu sendiri. Dan ternyata cukup banyak juga hal-hal menarik yang dapat dipetik dari perjalanan kali ini, bertambahnya ilmu sejarah tentang propinsi ini juga merupakan pengalaman tersendiri bagi kami. Wawasan tidak hanya bertambah dengan penglihatan semata tetapi juga dengan cerita-cerita mitos mengenai berbagai bangunan dan tempat bersejarah yang ada di kota ini.

Samutprakarn itu sendiri dibangun antara tahun 1620-1628 pada jaman kejayaan Ayuttaya, yang pada dahulu kalanya, lokasi aslinya adalah di sebelah Barat dari sungai Phra Pradaeng. Namun pada akhirnya pada tahun 1819, raja Rama II memerintahkan untuk memindahkan kota Samutprakarn di seberang sungai yaitu pada desa nelayan Paknam. Pada saat yang sama raja tersebut memerintahkan juga untuk membangun sebuah benteng di sepanjang ke dua sisi sungai tersebut, untuk menghindari terjadinya perluasan daerah yang mendekat menuju Bangkok. Sampai sekarang, kota Samutprakarn itu sendiri lebih dikenal orang sebagai kota Paknam.

Bila di Bangkok anda dapat menemui banyak sekali temples, di Samutprakarn juga anda dapat temukan banyak sekali temples yang hampir sama satu sama lainnya. Hal ini tentu saja karena mayoritas masyarakat Thailand adalah beragama Budha. Dimana Sang Budha merupakan hal yang paling diagungkan di Thailand. Selain menjadi tempat peribadatan, temples tersebut juga menjadi tempat yang paling menarik untuk menjadi pusat kunjungan wisata para turis. Apalagi yang dapat kita saksikan, jika bukan keunikan dari bangunan-bangunan tersebut beserta dengan ornamen-ornamen yang menghiasinya. Selain temples sebagai bangunan peribadatan tersebut, di Samutprakarn terdapat banyak sekali tempat-tempat yang menarik untuk dikunjungi, seperti Museum Gajah, peternakan buaya dll. Sepertinya kurang afdol bila saya hanya berikan informasi tempat-tempat tersebut sedikit saja, tanpa menjelaskan dengan gaya bahasa saya. Saya akan mulai tour kali ini tentu saja dengan menjelaskan satu persatu tempat-tempat tersebut baik yang terdapat di Samutprakarn maupun di kota Bangkok. Dua tempat yang paling menarik untuk dikunjungi dari kota Samutprakarn adalah Ancient City dan Crocidile Farm-nya.

Phra Samut Chedi, yaitu merupakan pagoda yang lebih dikenal dengan nama Phra Chedi Klang Nam, dengan kata Chedi yang berarti Pagoda. Letaknya di tengah-tengah sungai, yang berarti Pagoda ini merupakan bangunan terapung di air. Sebagai arsitek tentu saja saya sangat tertarik untuk mengamatinya, disamping secara arsitektural, dalam benak saya saat itu adalah mempertanyakan struktur dari bangunan terapung tersebut. Sejarah dari Padoga ini adalah bahwa pada saat pertama kalinya dibangun, bangunan bersejarah ini terletak di sebuah pulau yang berada di tengah-tengah sungai. Yang kemudian sejalan dengan waktu, sungai tersebut terblokir oleh endapan lumpur dan pasir sehingga pulau yang berada di tengah-tengah sungai tersebut, bersatu dengan daratan west bank dan menjadi bagian dari daratan tersebut. Bila anda memasuki setiap bangunan yang ada, there will be a lot of surprises! Salah satunya adalah, pada sebuah bangunan kuil, terdapat sebuah lukisan besar (mural) yang mendiskripsikan sejarah daerah tersebut. Pada saat-saat tertentu Pagoda ini juga digunakan untuk pesta ataupun festival tahunan selama sembilan hari sembilan malam. Sayang sekali saya dan adik saya melewatkan saat-saat tersebut.

Ancient City, adalah salah satu tempat kunjungan yang paling utama di Samutprakarn. Biasanya orang Thai menyebutnya sebagai Muang Boran. Merupakan taman bersejarah yang meliputi luas 200 hektar. Dimana di dalamnya terdapat replika-replika bersejarah yang menceritakan segala sesuatu yang dianggap penting dalam kehidupan masyarakat Thailand. Beberapa bagian sudah merupakan peninggalan yang terbengkalai, namun beberapa bagian telah dipugar dan dilestarikan. Satu hal yang menarik menurut saya adalah, bahwa taman tersebut entah sengaja dibentuk atau mungkin memang sudah begitu adanya, yaitu menyerupai peta Negara Thailand, sehingga semua bangunan bersejarah dan bangunan penting di Thailand dapat ditemukan di taman ini sesuai dengan letak atau lokasi geografisnya. Mungkin anda dapat membayangkan peta Indonesia buatan yang terdapat di Taman Mini Indonesia Indah kita, atau bangunan-bangunan mini yang ada di Madurodam – Den Haag, atau juga Mini Europe yang ada di Brussel. Namun ketiga tempat tersebut pastinya mempunyai masing-masing karakteristik yang tidak dapat ditemukan pada setiap tempat.

Bang Pu Seaside Resort, sesuai namanya, tempat ini merupakan lokasi yang dipenuhi oleh genangan Lumpur (mudflats) dan juga pohon-pohon bakau (mangrove trees), sehingga sama sekali tidak direkomendasikan sebagai tempat untuk berenang. Lokasinya terletak di sepanjang pantai Bang Pu, dan merupakan seaside resort yang terkenal di Thailand khususnya di Samutprakarn. Jika anda berkeinginan untuk menikmati makan malam yang cukup nyaman, maka anda dapat mencobanya pada salah satu Pier yang terkenal. Hal lain yang juga menarik adalah bila anda datang pada bulan Oktober-Februari, maka anda dapat nikmati pemandangan banyaknya burung-burung laut dengan sayapnya yang besar atau yang dikenal dengan seagull, berbondong-bondong melewati sepanjang pantai. Dan momen ini merupakan hal yang juga dikenal oleh turis sebagai salah satu alasan berkunjung ke Samutprakarn, seperti layaknya bila anda ke Belanda tentu saja anda tidak akan lewatkan musim semi, saat bunga-bunga tulip sedang berkembang.

Crocodile Farm, menurut masyarakat Thailand, peternakan binatang reptil ini merupakan peternakan terbesar di dunia. Mungkin saja, karena saya belum pernah melihat tempat lain yang dapat dibandingkan dengan tempat ini. Crocodile farm merupakan tempat yang paling populer bagi atraksi turis. Memiliki kurang lebih 40,000 buaya yang dipertunjukkan termasuk buaya terbesar di dunia yang menurut teman pernah masuk dalam Guness Book of Records pada tahun 1989. Dan tentu saja buaya tersebut mempunyai nama, yaitu Yai, memiliki panjang kurang lebih 5 meter dengan berat kurang lebih 1 ton, wuiiiiiiiii ngeri juga kalau melihatnya. Bukan hanya buaya saja yang ada di dalam farm ini, karena banyak berbagai binatang lain yang ikut andil dalam maraknya tempat ini, layaknya seperti kebun binatang saja.

Phra Chulachomklao Fortress, merupakan benteng sejarah, peninggalan tentara Perancis sekitar 100 tahun yang lalu. Saat ini dibuka hanya sebagai museum saja. Beberapa benda bersejarah juga diperlihatkan di museum ini. Salah satunya adalah ketujuh senjata Amstrong yang hanya diperlihatkan pada saat-saat tertentu saja. Selain itu juga diperlihatkan bagaimana konflik yang terjadi dengan Perancis saat itu. Beberapa kapal perang juga menjadi salah satu benda yang dipertontonkan di museum ini, salah satunya adalah kapal perang Jepang pada perang dunia ke dua.

Selain tempat-tempat tersebut di atas, di Samutprakarn, anda juga dapat kunjungi landmarks yang juga merupakan symbol dari kota ini, yaitu Erawan Elephant Museum. Landmarks ini merupakan pohon raksasa berbentuk kepala gajah yang terletak di Jalan Sukhumwit. Bangunan ini terdiri dari 17 struktur lantai dan merupakan gajah terbesar di dunia. Museum ini berisikan berbagai benda antik yang akan dipamerkan untuk kepentingan tourism.

Selain kedua museum di atas, juga terdapat museum yang menceritakan sejarah kelautan dari kota Samutprakarn. Museum ini dikenal sebagai Naval Museum. Berbagai model kapal dan perahu ada di dalam museum ini. Lokasinya adalah di Jalan Sukhumwit tepat di sebelah Utara City Hall. Menurut masyarakat Thailand, museum ini merupakan museum yang lengkap, karena berbagai jenis tanks, senjata, kapal selam, tetapi menurut saya, museum ini masih kalah besar, megah dan lengkapnya dibandingkan dengan Marine Museum yang ada di Albert Dock Liverpool. Karena di dalamnya kita dapat merasakan virtual tour-nya kapal Titanic.

Rasanya tidak cukup puas bukan bila anda hanya mendengar cerita saya, dan membaca ilustrasi dari perjalanan saya? Jadi jangan lewatkan untuk berkunjungk ke kota Samutprakarn bila anda berkunjung ke Thailand. Jangan hanya menikmati gemerlapnya kehidupan malam di Bangkok saja, karena tidak akan ada bedanya dengan Jakarta. Selain itu justru keunikan dari suatu Negara dapat dilihat dari kota-kota kecil yang ada di dalamnya. Bosan rasanya bila hanya Bangkok yang menjadi tujuan wisata anda, mengapa tidak memasukkan kota Samutprakarn sebagai alternatif kunjungan wisata anda?


Jakarta, Mei 2004