Saturday, October 28, 2006

non published 02- 2006 >> Madrid

Menelusuri Sejarah Arsitektur Madrid

Teks dan Foto: Ari Widyati Purwantiasning
Arsitek &
Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pernah terpikirkan sebelumnya bahwa sebuah kota pastinya mempunyai mitos sejarah asli. Begitu juga dengan kota Madrid yang tepatnya pada Mei 1561 diakui oleh Philip II sebagai ibukota negara Spanyol. Sejak lampau dipercaya bahwa Madrid ditemukan oleh Ocnus, Raja Roman yang juga merupakan salah satu anak dewa. Dahulunya Madrid dinamakan Mantua (dalam bahasa Yunani), namun beberapa leluhur mempercayai bahwa Madrid sejak dulu disebut Ursa (artinya beruang dalam bahasa Latin). Hal ini dikarenakan banyaknya beruang yang berkeliaran di sekeliling pegunungan dengan pepohonan Madrona. Pada akhirnya kedua hal tersebut menjadi simbol kota sejak jaman pertengahan.

Sejarah Kota

Bagaimanapun, penelusuran sejarah munculnya Madrid akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa nama kota ini lahir dari seorang kaum Moorish yang menemukan daerah Madrid untuk pertama kalinya. Saat pertama ia menjajagi daerah ini, kota ini disebut macher-it (sumber air yang tidak pernah habis), hal ini dihubungkan dengan adanya mata air yang mengairi irigasi pertanian di daerah tersebut. Namun setelah masuknya agama Kristian, nama tersebut teradaptasi menjadi Magerit yang kemudian bertransformasi menjadi Madrit dan Madrid.

Sejak tahun 1085, Madrid telah berubah menjadi area dan kota yang dipengaruhi Kristian. Seluruh aktifitas komersialpun meningkat dengan pesat, yang akhirnya pada abad 14 Madrid telah membuktikan perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dengan terbentuknya beberapa pasar permanen sebagai pusat aktifitas komersial.

Beranjak dari perkembangan aktifitas perekonomian kota itulah, Madrid mulai berkembang sangat pesat. Dari mulai menggandanya jumlah penduduk dengan sangat signifikan, munculnya kantong-kantong perumahan dan permukiman baru bagi masyarakat sebagai dampak dari pertumbuhan penduduk. Sampai pada akhirnya terbentuk dengan sendirinya sebuah pusat kota Madrid.

Kota Borjuis

Abad 19 dimulai dengan adanya invasi bangsa Perancis ke beberapa negara di Eropa termasuk Madrid. Hal ini menyebabkan sepertiga dari kegiatan perkembangan kota Madrid terpaksa terhenti. Para kaum borjuis mulai ikut andil dalam perkembangan kota Madrid. Mereka mulai mengambil alih beberapa properti dan mengembangkannya sesuai keinginan mereka.

Namun di lain pihak, kejadian tersebut justru menguntungkan kota Madrid dalam hal perkembangan kota. Banyak jalur dan jalan-jalan baru mulai dibangun, sebagai fasilitas umum. Selain itu alun-alun di beberapa titik kota juga dibangun sesuai perencanaan kota diimbangi dengan penyediaan perumahan, bangunan-bangunan fasilitas umum untuk mencapai kebutuhan penduduk yang terus berkembang. Bangunan fasilitas umum tersebut diantaranya adalah bangunan the Congress, the Senate House, the Stock Exchange, the National Library, the Bank of Spain, yang kesemuanya terdapat di pusat kota Madrid dan dimaksudkan untuk mendukung aktifitas kota sehari-hari.

Dalam abad yang sama tepatnya tahun 1860, the Castro Plan yang merupakan dinding tua di Madrid yang dibangun Philip IV, dihancurkan. Hal inilah yang membawa Madrid sehingga dikenal dengan 3 daerah lingkupan, yaitu kota tuanya, perkembangan baru, dan daerah pinggirannya.

Dari keseluruhan perkembangan kota Madrid dalam abad 19, dapat ditelusuri bahwa pembentukan kota secara menyeluruh dan pembangunan istana-istana di lingkungan pusat kota dilaksanakan oleh kaum borjuis yang datang ke Madrid. Bentuk-bentuk arsitektural yang disajikan merupakan bentuk ekletik yang mengutamakan citra dan rasa individual para pendatang tersebut. Sebagai contoh di dalam distrik baru yaitu Salamanca dan Arguelles dimana pengembangannya dilaksanakan oleh Salamanda dan Pozas, serta distrik-distrik di daerah Las Salesas, Los Jeronimos dan Recoletas, dimana para kaum borjuis di Madrid menemukan untuk pertama kalinya daerah permukiman bagi mereka. Mulai dari daerah inilah berkembang masyarakat menengah ke atas dimana mereka tergolong kelas pekerja yang lingkungannya hanya mencakup daerah tempat tinggal mereka dan pusat kota Madrid. Sementara itu agak menepi, terdapat daerah permukiman masyarakat menengah bawah yang juga tergolong masyarakat miskin. Di daerah ini hunian merupakan tipikal corralas, yaitu hunian yang mengelilingi sebuah patio atau halaman kecil.


Perkembangan setelah invasi

Awal abad 20, Madrid sudah berkembang sangat pesat dengan penduduk mencapat 950.000 orang pada tahun 1930. Sejak saat itu, pemerintah kota mengumumkan sebuah sayembara internasional untuk mencari proyek yang dapat mengontrol pertumbuhan ini. Sayembara ini dimaksudkan agar ada keluaran mengenai perencanaan kota Madrid yang sesuai dengan perkembangannya menuju ke arah Utara kota.

Saat tahun 1960, ketika penduduk Madrid sudak mencapat 2 juta orang, dengan perencanaan stabilisasi, Madrid memasuki periode perkembangan yang dimaksudkan untuk membuat kota tidak dapat dijamah oleh kendaraan. Jalur bulevard dihilangkan, flyovers dan parkir kendaraan bawah tanah mulai dibangun dibeberapa titik pusat kota.

Sampai akhirnya, pada dekade berikutnya, karakter kota berubah dengan menjadikan Madrid lebih layak huni bagi penduduknya. Daerah-daerah distrik mulai dikenalkan, rencana khusus yang bertujuan untuk melindungi warisan arsitektur kota digulirkan, sirkulasi kendaraan di pusat kota dibatasi dan transportasi umum ditingkatkan.

Aplikasi dari perkembangan kota Madrid ini nyatanya berhasil dan menjadikannya kota paling indah dan nyaman untuk dikunjungi di negara Eropa. Dimana telusuran arsitektur bersejarah kota dengan jalan-jalan baru dan modern avenue tersajikan secara harmonis. Saat tiba pertama kali di pusat kota Madrid, kesan pertama yang akan diterima pengunjung adalah bahwa kota ini penuh kesibukan dan aktifitas. Namun tidak dapat ditinggalkan disini bahwa pengalaman yang sangat menakjubkan dari kota Madrid adalah dengan memiliki kesempatan menelusuri sepanjang jalan pusat kota Madrid, dengan monumen-monumennya, istana-istananya dan juga kehidupan malamnya yang juga menarik untuk dijamah.

No comments: