URBANISASI SEBAGAI SALAH SATU PROSES PENGKOTAAN
Ari Widyati Purwantiasning
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jalan Cempaka Putih Tengah 27
Email: arwityas@yahoo.com
ABSTRAK
Urbanisasi merupakan salah satu solusi dari pemerintah dalam pemecahan masalah di perkotaan. Awam sering mengacaukan pengertian urbanisasi sebagai suatu perpindahan penduduk dari desa ke kota, walaupun hal tersebut merupakan salah satu sebab dari urbanisasi. Tulisan ini merupakan sebuah pemaparan mengenai konsep urbanisasi sebagai salah satu proses terjadinya sebuah
A. PENGERTIAN URBANISASI
Pengertian urbanisasi yang sebenarnya menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena percepatan kemajuan ekonomi. Contohnya adalah daerah Cibinong dan Bontang yang berubah dari desa ke
Pengertian urbanisasi inipun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi setiap orang yang berbeda-beda. Dari suatu makalah Ceramah Umum di UNIJA, yang dibawakan oleh Ir. Triatno Yudo Harjoko pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban menjadi urban. Secara spasial. Hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi dan spesialisasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.
Pengertian lain dari urbanisasi, dikemukakan oleh Dr. PJM Nas dalam bukunya Pengantar Sosiologi Kota yaitu Kota Didunia Ketiga. Pada pengertian pertama diutarakan bahwa urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun atau melalui proses yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. Pengertian kedua dari urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala perluasan pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan psikologi.
Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses perubahan dari desa ke kota yang meliputi wilayah/ daerah beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik/ morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.
B. LATAR BELAKANG TIMBULNYA URBANISASI
Latar belakang terjadinya urbanisasi pada negara indusrti maju dengan negara yang berkembang mempunyai beberapa perbedaan yang terdiri dari:
(diambil dari buku Kota di Dunia Ketiga, PJM Nas)
- Negara Industri Maju
- pada negara industri maju, urbanisasi dimulai sejak industrialisasi, jadi industri merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi
- penduduk
- pertumbuhan kota relatif lebih imbang (perbedaan tidak besar)
“proses urbanisasi merupakan proses ekonomi”
- Negara Sedang Berkembang
- urbanisasi pada negara berkembang dimulai sejak PD II, urbanisasi merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju)
- penduduk
- urbanisasi tidak terbagi rata, semakin besar kotanya, semakin cepat proses urbanisasinya, adanya konsep “
“proses urbanisasi bersifat demografi”
Dari uraian di atas, jelas bahwa sejak PD II, proses urbanisasi di negara berkembang terjadi terlebih dulu dan kemudian menjadi titik tolak terjadinya industrialisasi. Pada kenyataannnya, saat ini seperti yang terjadi di Cibinong, urbanisasi terjadi setelah adanya industri (dibangunnya daerah-daerah industri baru). Selain itu pada daerah pinggiran
URBANISASI INDUSTRI
Selain itu telah disebutkan bahwa urbanisasi adalah proses kenaikan proporsi jumlah penduduk
- gejala alami, yaitu kelahiran
- masuknya orang-orang yang pindah dari daerah pedesaan ke perkotaan, ataupun dari daerah perkotaan ke daerah perkotaan yang lebih besar atau yang disebut migrasi (rural-urban, urban-urban)
Kedua hal ini biasanya disebut sebagai komponen urbanisasi. Dari kedua komponen tersebut biasanya, pengaruh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan ataupun perpindahan daeri perkotaan ke
Banyak orang berpendapat bahwa alasan utama kepindahan seseorang atau sekelompok orang dari daerahnya ke tempat lain adalah karena terdorong oleh faktor-faktor penarik daerah
Selain itu banyak juga para ahli ekonomi yang berpendapat bahwa urbanisasi merupakan suatu syarat utama bagi perkembangan ekonomi. Hal ini karena biasanya yang melakukan migrasi adalah orang-orang muda yang mempunyai kemauan yang keras demi kemajuan hidupnya, pada akhirnya timbul suatu proses industrialisasi yang akan memberikan kesempatan kerja yang banyak bagi para pendatang baru. Hal ini berbeda situasinya dengan
Secara terperinci faktor penyebab adanya urbanisasi adalah karena adanya faktor utama yang klasik yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini melahirkan dua faktor penyebab adanya urbanisasi yaitu:
(diambil dari buku
- faktor penarik (pull factors)
orang desa tertarik ke
- melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang
- pengaruh cerita orang, bahwa hidup di
- tingkat upah di
- keamanan di
- hiburan lebih banyak
- kebebasan pribadi lebih luas
- adat atau agama lebih longgar
- Faktor pendorong (Push factors)
Di sisi lain
- keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statis
- keadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadi
- lapangan kerja yang hampir tidak ada
- pendapatan yang rendah
- keamanan yang kurang
- adat istiadat yang ketat
- kurang fasilitas pendidikan
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya urbanisasi yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para migran), selain itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan.
Penyebab lain dari terjadinya urbanisasi adalah karena terjadinya “overruralisasi” yaitu tingkat dan cara produksi di pedesaan terdapat terlalu banyak orang.
Berbeda dengan jaman sebelum terjadinya industrialisasi, pada jaman tersebut proses timbulnya kota-kota di negara-negara wilayah
- ekologi: adanya lingkungan alamiah yang menguntungkan dapat memperngaruhi tumbuhnya suatu
- teknologi: adanya perkembangan teknologi sesuai kemajuan jaman
- organisasi sosial: ditandai dengan adanya pembagian kerja
Sedangkan faktor penggerak terjadinya urbanisasi sebelum industrialisasi adalah:
- lembaga militer
- agama, penyebaran dan misi agama
- politik
C. DAMPAK YANG DITIMBULKAN URBANISASI
Pertambahan penduduk
Kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di
- dampak positif
Pandangan yang positif terhadap urbanisasi, melihat urbanisasi sebagai usaha pembangunan yang menyeluruh, tidak terbatas dalam pagar administrasi
Tanggapan lain adalah bahwa kita tidak mungkin membayangkan bagaimana pertumbuhan dan keadaan
Di samping itu, ada suatu kelompok yang tergolong dalam Group Optimistik (disadur dari bahan kuliah Teori Perencanaan permukiman 2) yang berpendapat bahwa proses urbanisasi hanyalah suatu fenomena temporer yang tidak menghambat pembangunan. Dan menekankan bahwa
- Dampak negatif
Tanggapan negatif terhadap urbanisasi adalah karena adanya akibat buruk yang timbul karena adanya urbansiasi. Beberapa akibat dari urbansiasi yang tidak terkendali adalah:
- masalah rumah dan tempat tinggal
pada negara berkembang, kota-kotanya tdiak siap dalam menyediakan perumahan yang layak bagi seluruh populasinya. Apalagi para migran tersebut kebanyakan adalah kaum miskin yang tidak mampu untuk membangun atau membeli perumahan yang layak bagi mereka sendiri. Akibatnya timbul perkampungan kumuh dan liar di tanah-tanah pemerintah.
- masalah pedagang kaki
- masalah gelandangan
- masalah pengangguran yang meningkat
- masalah transportasi
- masalah ekologi
Arus urbansiasi yang tidak terkendali ini dianggap merusak strategi rencana pembangunan
Dampak negatif lainnnya adalah terjadinya “overurbanisasi” yaitu dimana prosentase penduduk
Pada dampak negatif ini, diuraikan oleh pendapat Group Pesimistik. Kelompok ini berpendapat bahwa
D. PEMECAHAN MASALAH URBANISASI
Masalah urbanisasi ini dapat ditangani dengan memperlambat laju pertumbuhan populasi
- intensifikasi pertanian
- mengurangi/ membatasi tingkat pertambahan penduduk lewat pembatasan kelahiran, yaitu program Keluarga Berencana
- memperluas dan mengembangkan lapangan kerja dan tingkat pendapatan di pedesaan
- program pelaksanaan transmigrasi
- memperluas dan mengembangkan lapangan pekerjaan di kota
- penyebaran pembangunan fungsional di seluruh wilayah
- pengembangan teknologi menengah bagi masyarakat desa
- perlu dukungan politik dari pemerintah, diantaranya adanya kebijakan seperti reformasi tanah
(diambil dari buku Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan prospek, BN Marbun, dan Housing in Third World Countries, HS Murison-JP lea)
E. KESIMPULAN
Konsep urbanisasi mencakup diantaranya:
· urbanisasi merupakan pertumbuhan dari desa menjadi kota
· perpindahan penduduk/ migrasi dari desa ke kota
· kenaikan prosentase penduduk
Urbanisasi tidak sama dengan pertumbuhan suatu
Urbanisasi yang berlebihan dan tidak terkendali dapat mempengaruhi perkembangan suatu
DAFTAR PUSTAKA
Harjoko, TY. Negara Berkembang dan Pola Permukiman. Bahan Ceramah
Umum UNIJA. Jakarta. 1995
Harjoko, TY. Urbanisasi. Diktat Kuliah Teori Perencanaan Permukiman 2.
Jakarta. 1995.
Marbun, BN.
kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta. 1990.
Murison, HS and Lea, JP. Housing in Third world Countries, Perspectives
on Policy and Practice.
Nas, PJM. Diterjemahkan oleh Dra. Sukanti Suryochondro.
Ketiga, Kota Dalam Berbagai Kawasan, Kebudayaan dan Masa.
PT Cipta Adi Pustaka. Ensiklopedi Nasional
1988.
No comments:
Post a Comment